Selain itu, Prabowo juga perlu memperkuat lembaga-lembaga demokrasi yang selama ini dilemahkan oleh kebijakan neoliberalisme. Keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan, transparansi, dan akuntabilitas harus menjadi prinsip dasar yang tak bisa ditawar. Dengan demikian, kita bisa menghindari jebakan demokrasi prosedural yang hanya menjadi alat legitimasi kekuasaan tanpa memberi ruang yang cukup bagi partisipasi rakyat.
Kepemimpinan Prabowo akan menjadi penentu arah masa depan demokrasi Indonesia. Jika ia mampu memimpin dengan hati nurani dan keberanian, menjauhkan Indonesia dari cengkeraman neoliberalisme, maka sejarah akan mencatatnya sebagai pemimpin yang berhasil menyelamatkan demokrasi Indonesia dan membawa negeri ini menuju masa depan yang lebih cerah. Namun, jika ia gagal, kita akan melihat pengulangan sejarah kelam yang hanya akan memperdalam luka demokrasi dan semakin menjauhkan rakyat dari keadilan dan kesejahteraan yang seharusnya menjadi hak mereka.