KAB. BANDUNG || bedanews.com –Berkenan hadir 3 (tiga) Ketua Fraksi DPRD Kabupaten Bandung, Jum’at 2 Juni 2023, untuk melihat situasi dan kondisi saat ini di Pasar Banjaran.
Ketiga Ketua Fraksi itu, H. Tedi Surahman dari PKS, M. Luthfi Hafiyyan PDI Perjuangan, dan H. Eep Jamaludin Sukmana PAN, yang dikatakan Ketua Kewarppa, H. Eman Suherman, melakukan dialog langsung.
Tedi menuturkan, setelah mendengar penuturan dari Eman, semestinya Pemerintah Kabupatem Bandung melakukan peneguran terhadap pihak ke 3 (tiga) yang akan melaksanakan Revitalisasi Pasar Banjaran. Meski pun menunggu keputusan PTUN, pihak ketiga harus melakukan upaya pembersihan, terutama masalah sampah.
“Ini mah sampah pasar saja harus di angkut para pedagang secara gotong royong, dan tidak ada peran serta UPT juga pihak ketiga,” kata Tedi.
Ia mengimbau kepada para pedagang Pasar Banjaran bisa menahan diri dan bersabar menunggu hasil dari PTUN. Semoga saja apa yang menjadi harapan semua pedagang bisa terwujud untuk menangguhkan revitalisasi pasar.
Bahkan ia menjelaskan, para pedagang pasar Pasar Banjaran selalu mematuhi aturan, ketika Komisi B menyarankan untuk menyerahkan masalah ini agar diproses secara hukum, mereka melaksanakannya.
“Begitu juga ketika meminta Fraksi-Fraksi di DPRD Kabupaten Bandung untuk menerimanya, kami sangat mendukung sekali keinginan mereka,” ujarnya.
Di kesempatan itu, Ketua Kewarppa, menyatakan terima kasih atas kedatangan ketiga orang Ketua Fraksi DPRD Kabupaten Bandung, yang sudah menyempatkan diri berkunjung ke Pasar Banjaran.
“Kedatangan mereka menjadi motivasi bagi kami untuk tetap bertahan dan menunggu hasil dari PTUN, dengan harapan dukungan mereka selaku Ketua Fraksi dan Kuasa Hukum Pasar Banjaran bisa menjadi tumbuhnya semangat untuk bisa menang di PTUN,” ungkap Eman.
Eman juga menyatakan sangat mengharapkan kehadiran Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, sebagai sikap kepedulian terhadap para pedagang Pasar Banjaran. “Mudah-mudahan saja Ketua DPRD, bisa mendukung keinginan kami,” harapnya.
Ketua Kewarppa menegaskan, bahwa para Pedagang Pasar Banjaran bukan tidak mendukung Revitalisasi Pasar, ia beserta lainnya sangat menginginkan sekali revitalisasi, hanya untuk anggarannya bukan melalui pihak ketiga melainkan dari APBD atau APBN.***