KAB. BANDUNG || bedanews.com — Pemuka Agama Islam Kabupaten Bandung, H. Eep Jamaludin Sukmana, mengatakan, Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Bahkan Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi.
Sains dan teknologi digambarkan H. Eep, merupakan implementasi dari Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini, dan merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Hal inilah yang merupakan dorongan bagi kita semua untuk bisa mengikuti dan mempergunakan sains dan teknologi secara bijak,” kata pemuka agama Islam yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bandung, melalui telepon, Senin, Januari 2023.
Sains dan teknologi, menurut H. Eep, bisa diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yang artinya:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5).
Sementara ayat lain yang mendukung pengembangan sains adalah firman Allah Swt. yang artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran: 190-191).
Perkembangan sains dan teknologi terbaru, lanjutnya, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.
Perlu juga diketahui, tambahnya, Sains dan Teknologi secara perlaham-lahan telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki yang disebut pencemar dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan QS. Ar. Ruum:41 yang artinya, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Keadaan ini disebutkan H. Eep, membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia. Seperti penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia.
“Karena kemudahan akses informasi yang merupakan bagian dari sains dan pengetahuan terkadang bisa mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat, pergunakanlah perkembangan sains dan teknologi untuk kebaikan dengan tetap berpegang pada ayat-ayat Alloh. Hindarilah hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri atau orang banyak.***