Pasuruan – bedanews.com – Pendiri kelompok Mafia Sholawat, KH Mohammad Ali Shodiqin atau Gus Ali Gondrong menitipkan pesan kepada para jemaahnya untuk menjaga persaudaraan dan persatuan menjelang Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Gus Ali Gondrong dalam acara Sholawat Kebangsaan bertajuk “Martopuro Pasuruan Bersholawat Menjemput Ganjaran dan Keberkahan untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD Bersama KH Muhammad Ali Shodiqin” di Lapangan Puntir Martopuro, Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (25/11/2023).
“Pak Ganjar selalu mengatakan, Pemilu itu 5 tahun sekali, ojolali (jangan lupa). Seduluran selawase (persaudaraan selamanya),” ucap Gus Ali Gondrong. Menurut Gus Ali Gondrong, berbeda pilihan dalam Pemilu itu hal biasa.
Yang terpenting adalah bagaimana tetap menjaga persaudaraan dan persatuan. “Ojo gelutan (jangan berkelahi), biasa wae(biasa saja). Beda pilihan biasa, tapi tetap jaga persaudaraan dan persatuan,” ungkapnya.
Gus Ali Gondrong berharap, dengan digelarnya solawat kebangsaan ini, masyarakat Indonesia tetap damai dan kondusif dalam menghadapi Pilpres 2024.
“Ga boleh ada benci. Beda itu tidak masalah. Yang masalah kalau kita membeda bedakan. Banyak orang yang walaupun dia ahli ibadah, dia alim, tapi hatinya rusak, ada sombong, ada benci, ada dendam, ini hati hati, ngeri nasibnya,” tuturnya.
Gus Ali Gondrong pun memimpin solawat yang diiringi oleh hadrah mafia sholawat, masyarakat yang hadir menyambut dengan penuh semangat.
Dirinya juga memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal Waton. Gus Ali Gondrong tak henti-hentinya mengingatkan para jemaah untuk menjaga persatuan.
Dirinya juga mengajak untuk bersama-sama menciptakan pemilu yang damai dan kondusif. “Hati kita ga boleh panas, tetep adem. Ga boleh ada benci. Walaupun berbeda pilihan tetep seduluran. Inget pesennya Pak Ganjar, Pemilu cuman 5 tahun sekali. Pemilu damai, pemilu kedepan tetap kondusif,” paparnya.
“Walaupun kamu berilmu, orang soleh, ahli ibadah, tapi di hatimu ada benci kepada saudaranu terutama ini menjelang Pilpres hati hati, dan kamu memutuskan tali silaturahmi, hati hati, tetap dia akan di laknat Allah walaupun dia matinya di dalam Ka’bah. Naudzubillah,” tandasnya. (Red).