“Patiunus kita tahu semua bagaimana beliau sangat luar biasa dalam mengembangkan kemaritiman. Sementara dari Sultan Trenggono kita bisa belajar banyak hal soal agraria,” katanya.
Yang membuat perjuangan sektoral itu lebih indah menurut Ganjar adalah, dengan pengawalan walisongo yang berjuang dalam kestabilan sosial masyarakat lewat pengajaran Islam yang moderat, yang saling menghargai.
“Artinya beliau-beliau itu menyebarkan agama tidak cuma melalui Ngaji saja. Tapi juga ke pemerintahan dan berbagai sektor,” kata Ganjar.
Setidaknya ada tiga Raja Demak yang makamnya berada di komplek Masjid Agung Demak. Mulai dari Raja Demak yang pertama yakni Raden Patah, kemudian Patiunus sampai Sultan Trenggono.
Sebelum ke makam raja-raja Demak itu, Ganjar sebelumnya telah berziarah ke makam anggota Walisongo yang berada di Jawa Timur. Mulai dari Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Drajat dan Sunan Bonang.