Ia menambahkan Timur tengah adalah bukti faktual atas kegagalan negara dalam memfilter maraknya gerakan fasisme dan radikalisme.
“Maka, patut kiranya kita sebagai warga negara indonesia senantiasa menjaga keutuhan dan kesatuan dalam narasi “NKRI HARGA MATI”,” tegasnya.
Ia menegaskan pihaknya menolak dengan menitikberatkan dalam persoalan individual, tapi lebih terhadap faham yang berkembang dalam suatu wadah, yang mampu mengakomodir secara kolektif.
Menurutnya, contoh wadah yang menyuburkan isme-radikal dan fasis ialah seperti FPI.
“Kami menuntut dan mendukung penuh setiap kebijakan yang melarang berkembangnya isme-isme yang membahayakan keutuhan dan kesatuan bangsa dan mendukung untuk membubarkannya, demi kepentingan seluruh rakyat indonesia dalam bingkai ukhuwah islamiyyah yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan,” tandasnya.












