Ia menargetkan agar para pemain baru dalam film tersebut, diberi kesempatan dan diapresiasi oleh artis senior serta diapresiasi masyarakat luas, dengan talenta yang dimiliki.
“Kami memilih genre horor karena banyak diminati penikmat film di Indonesia. Jujur saya sebagai sutradara masih banyak kekurangan dan perlu belajar lagi, namun saya yakin film horor Indonesia dapat bersaing dengan negara lain,” imbuhnya.
Sementara itu Gusman Padmawinata selaku produser berharap dengan diputarnya film garapan sineas Bandung ini, dapat membuka kesuksesan film nasional yang terpuruk akibat pandemi.
“Kami akui semua pekerja seni tidak dapat berkarya, namun setelah ini kita lalui diharapkan kembali bekerja untuk menghasilkan karya perfilman,” tuturnya.
Ia menambahkan, terkait regulasi produksi film dengan adanya pandemi, tentunya banyak berdampak, seperti pembatasan lokasi syuting dan pembatasan lainnya.