Namun bagi Farhan, situasi tersebut justru menjadi momentum refleksi bersama untuk meneguhkan komitmen pada pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Saat ini adalah waktu terbaik bagi kita untuk membangun tekad menjalankan birokrasi yang berintegritas. Kita tidak boleh goyah,” tegasnya.
“Sikap kepala putih yang bapak ibu kenakan hari ini bukan hanya atribut, tapi simbol bahwa pikiran kita harus bersih sebelum memimpin.”
Farhan mengungkapkan, pembekalan dua hari ini diharapkan menjadi ajang memperkuat rasa kebersamaan antarpejabat lintas wilayah dan perangkat daerah, sekaligus memperdalam pemahaman tentang tata kelola pemerintahan yang berorientasi hasil.
“Kita ini bukan hanya birokrat, tapi pemimpin pelayanan. Mari jadikan kegiatan ini sarana mempererat hubungan emosional dan profesional di antara kita,” ujarnya.












