“Evaluasi kinerja bukan hanya soal administrasi tahunan atau angka bonus. Ini menyangkut rasa dihargai. Ketika karyawan merasa penilaiannya tidak adil, dampaknya bisa langsung pada motivasi, loyalitas, hingga keputusan mereka untuk bertahan di perusahaan,” ujar *Kartika Amelia*, pakar pengembangan SDM dari Human Care Consulting (HCC) beberapa waktu lalu.
Menurut kartika, salah satu pendekatan yang kini semakin relevan adalah *360-Degree Feedback*. Metode ini melibatkan umpan balik dari berbagai pihak: atasan, rekan sejawat, bawahan, dan bahkan penilaian diri sendiri. Dengan banyak perspektif, perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih objektif tentang bagaimana seseorang bekerja, memimpin dan berinteraksi.
Bagi karyawan, 360-Degree Feedback memberi kejelasan yang lebih luas. Mereka dapat mengetahui kekuatan sekaligus area pengembangan, bukan sekadar mendengar opini atasan. Feedback ini juga membantu menjawab pertanyaan penting: mengapa mereka diberi tanggung jawab tertentu, apakah karena keterampilan yang dimiliki atau kepercayaan yang diberikan. Dengan begitu, karyawan memahami perannya dengan lebih jelas, mengurangi kebingungan dan membuka ruang untuk berkembang.