Selain itu, stagnasi jabatan juga berpotensi menghambat perkembangan karier ASN lain di lingkungan Dishub, serta menimbulkan kejenuhan, menurunkan motivasi dan memicu menurunnya etos kerja.
Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kadishub DKI Jakarta menjadi langkah penting untuk memulai reformasi internal yang lebih besar. Berbagai upaya perlu ditempuh, mulai dari pembenahan manajemen transportasi, peningkatan kualitas layanan publik, integrasi sistem transportasi antarmoda, hingga percepatan implementasi kebijakan pengendalian lalu lintas seperti Electronic Road Pricing.
Pergantian pejabat strategis juga dapat menjadi momentum untuk memulihkan kepercayaan publik serta memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam menangani persoalan kemacetan yang hingga kini belum terselesaikan. Reformasi kelembagaan melalui rotasi kepemimpinan akan memberikan ruang bagi inovasi, memperbaiki koordinasi lintas sektor dan memastikan bahwa, kebijakan transportasi berjalan secara efektif, akuntabel dan berpihak pada kepentingan masyarakat











