Kegiatan ini juga menegaskan bahwa, upaya pemberantasan narkoba tidak cukup hanya menyasar kota besar atau kawasan urban. Wilayah pedesaan, khususnya desa wisata justru harus menjadi garda depan dalam membangun masyarakat sehat dan bebas narkoba. Terlebih, Desa-desa wisata seperti Ponggok memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga membutuhkan ekosistem sosial yang aman, sehat, dan terlindungi dari ancaman narkotika.
BNNP Jateng berharap, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dari program yang lebih komprehensif, termasuk edukasi berkelanjutan, pelibatan komunitas lokal, serta pengembangan sistem deteksi dini di tingkat Desa.
“Ke depan, Desa Ponggok diharapkan bisa menjadi percontohan nasional dalam pengembangan Desa Wisata Bersinar, di mana pembangunan ekonomi kreatif, pariwisata dan ketahanan sosial berjalan beriringan. Ya, langkah kecil ini adalah bagian dari langkah besar menuju Indonesia Emas 2045 dimulai dari desa, dibangun dengan kolaborasi dan diperkuat oleh komitmen semua pihak,” pungkasnya. (Red).