Itulah mungkin yang terjadi bila isu dana Citarum Harum tersendat. Operasional jadi terhambat. Bagaimana hasil kan hebat, bila dana susah didapat.
Menghadapi isu itu semua, sebagaimana biasa, tentara tak mau berkomentar apa-apa. Dalam senyap pandemi corona, mereka tetap bekerja dan berkarya. Meski jauh dari gegap gempita.
Tak peduli lagi propaganda. Sosialisasi dan tatap muka. Berjalan dari kota hingga pelosok desa. Demi bangsa dan negara. Lelah tak dirasa. Bekerja sejak pagi hingga senja. Andaikata mati karena lapar dan dahaga, biarlah dunia saja yang berkata.
Kelak rakyat bersaksi itu kematian yang mulia. Itu sebuah karya. Karya prajurit tentara walau dalam dilema. Dwi fungsi ABRI dulu dicerca. TNI kembali ke barak walau merana. Tapi bila ada huru hara, TNI dielu-elukan massa. Sebagaimana di Citarum Harum keterlibatannya. Operasi militer selain perang kini dipuja.