Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa, pencapaian ini bukan hanya untuk pribadi melainkan tekad bulat untuk mendorong kemajuan institusi, yaitu UMJ. “Meraih Guru Besar bukan hal mustahil, melainkan cita-cita realistis,” ungkapnya.
Sementara itu, Ibnu Sina menjelaskan bahwa, di usia yang baru 33 tahun ini pencapaian gelar Guru Besar telah melalui perencanaan yang cukup panjang sejak awal meniti pendidikan. Ibnu juga mengaku mencermati setiap regulasi terkait jabatan fungsional sehingga sangat menaruh perhatian pada setiap detail proses pengajuan.
“Dukungan institusi sangat menopang, tidak ada budaya feodalitas. Pengusulan guru besar tidak ada urut kacang dan administrasi yang simple dan transparan. Itu dimiliki UMJ dan menopang kami berdua,” kata Ibnu. (Red).