BANDUNG. BEDAnews.com – Merubah system kerja, merubah budaya perilaku, merubah sesuatu dari yang sudah menjadi sebuah kebiasaan dilakukan merupakan suatu tantangan yang berat. Merubah budaya perilaku itu merupakan tugas yang besar, hingga bagaimana bisa membuat bangga pada pekerjaan, bangga bisa kerja disini.
Demikian diungkapkan Kepala Bagian Umum Set DPRD Provinsi Jawa Barat Dr. H. Dodi Sukmayana, SE.,MM. keada wartawan di ruang kerjanya. Bagian Umum Skretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, Jln Diponegoro 27 Bandung. Senin (20/11)
Merubah system kerja, merubah sesuatu dari yang sudah biasa dilakukan tantangannya berat, karena merubah budaya perilaku, yang menjadi tugas besar itu bagaimana membuat bangga, bagaimana kerja itu membuat bangga. Bangga bisa kerja disini.
“Kita perbaiki sistem kerja, ketika bagian jamuan, pantry itu tidak hanya sebatas menyajikan jamuan saja, tetapi dia juga harus menganalisa, makanan apa yang digemari dan paling pantas disajikan, apakah makanan-makanan kampung, apa makanan rebus-rebusan, kita evaluasi.”Sebut Dodi.
“Termasuk evaluasi penyajian snack (kueh), kemarin pada saat rapat Ban-gar dan Ban-mus kita evaluasi, Dodi masuk ke ruangan itu, kita buka itu dus-dus bekas, bukan untuk mencari makanan bekas, tetapi kita lihat berapa lemper yang habis, berapa brownies yang habis itu dihitung. Ternyata kita banyak pemborosan makanan, seperti brownies itu jarang dimakan, terus ada penggandaan, di dalam dus itu kan ada Aqua gelas terus di luarpun ada minuman botol.” Ungkap Dodi.
Ditambahkan, sekarang aqua gelas kalau gak diminum kali sekian itu berapa, hasil evaluasi, ada beberapa kueh yang seharusnya gak ada karena orang gak suka. Jadi jangan dipaksakan kalau orang gak suka, karena apa, kalau terlalu banyak makanan yang tersisa mending kalau dibawa, ini kan dibuang ke tempat sampah, yang akhirnya akan mengundang tikus-tikus besar datang.
Makanya kata Dodi. Kita perbaiki sistem kerja, jadi bagian jamuan pantry itu jangan hanya sebatas menyajikan saja tetapi dia juga harus menganalisa, makanan apa yang digemari dan paling pantas disajikan apakah makanan makanan kampung, apa makanan rebus-rebusan, kita evaluasi.
“Kita sudah lempar itu ke beberapa fraksi, mereka lebih menyukai makanan rebusan, makanan yang selama ini disajikan bagi mereka yang sudah merasa usia lanjut, khawatir gulanya naik.” pungkasnya.@herz