“Hingga Februari ini, baru ada 245 dapur yang beroperasi. Jadi wajar kalau Sukamaju belum kebagian. Tapi jika ingin percepatan, yayasan di sini bisa kita ubah menjadi dapur MBG,” tambahnya.
Pada kloter kedua pembangunan dapur MBG, Desa Sukamaju diharapkan menjadi salah satu penerima manfaat program ini pada April 2025. Namun, Zainul mengingatkan bahwa investasi untuk dapur MBG membutuhkan modal besar, bahkan mencapai miliaran rupiah.
“Omprengnya saja harganya Rp75.000 per unit, dan kita butuh 3.000 ompreng. Belum lagi peralatan memasak yang harus berkualitas agar bisa bertahan hingga lima tahun,” ungkapnya.
Dapur Percontohan Sukses di Sukabumi
Meski demikian, ia mencontohkan keberhasilan dapur MBG di Warung Kiara, Sukabumi, yang berhasil menggerakkan perekonomian masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor.