Menurutnya, satu dapur MBG hanya memiliki tiga petugas dari BGN, sedangkan satu sekolah saja membutuhkan makanan untuk sekitar 200 siswa.
Oleh karena itu, penyediaan dapur yang memadai menjadi prioritas utama dalam memperluas cakupan program ini.
Program MBG Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Zainul juga menepis kritik terhadap program ini dengan menekankan dampak positifnya terhadap perekonomian masyarakat.
“Jangan hanya melihat program ini saat makanan sampai ke siswa. Sebelum itu, ada proses memasak yang melibatkan tenaga kerja. Satu dapur bisa menyerap 45-47 tenaga kerja baru, sehingga ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” jelasnya.
Pemerintah sendiri telah mengalokasikan anggaran besar untuk pengadaan dapur MBG di seluruh Indonesia. Tahun ini, BGN menargetkan pembangunan 5.000 dapur MBG dari total kebutuhan 30.000 dapur. Jumlah ini bahkan akan ditingkatkan menjadi 12.000 dapur agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas.