Seminar itu menghadirkan empat panelis, yakni mantan Dubes RI untuk Bulgaria, Bunyan Saptomo, Direktur Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC), Muslim Imran, dosen Ilmu Politik FISIP UMJ, Ella Syafputri Prihatini PhD dan pakar geopolitik dari Yaman Khaldoon Ahmed Hasson Abdulla dengan moderator Dr Asep Setiawan dari UMJ.
Mantan Dubes RI untuk Bugaria menjelaskan, indikasi lebih konservatif kepemimpinan Donald Trump tampak dari pengalaman ketika dia berkuasa pada 2017-2021. Saat itu, Donald Trump berbeda dengan Presiden Barack Obama yang menjadikan Asia sebagai salah satu prioritas politik luar negerinya.
Trump pada saat berkuasa mundur dari persetujuan internasional Trans-Pacific Partnership Agreement (TPPA), Paris Agreement on climate change dan kesepakatan nuklir Iran.











