Dari paparan Doni Monardo, Haryanto menyimpulkan adanya benang merah yang ia sebut sebagai titik temu. Ia mencatat semua potensi yang ada di depan mata. Tinggal bagaimana ditentukan skala prioritas. “Muaranya ada dua, yang pertama mencari profit dan kedua job creation, agar menjadi pahlawan seperti yang disampaikan pak Ketum, mengutip presiden Korsel Roh Tae-woo tadi,” katanya.
Harianto merasa senang, karena banyak hal yang digarap PPAD dan disampaikan Ketum Doni Monardo, sebagian besar pernah ditanganinya. Yang perlu dipertebal ke depan adalah menciptakan link and match. “Terutama dalam kaitan tatanan ekonom baru. Harus adaptif dengan e-commerce, start up. Di sisi lain, tetap harus memprioritaskan penciptaan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Perang Rusia – Ukraina, menurut Harianto dipastikan akan berpengaruh besar terhadap harga impor terigu. Kenaikan harga terigu, dengan sendirinya membuat manajemen Indofood harus berpikir keras mengatasinya. Cara termudah adalah dengan menaikkan harga. “Cara lain adalah menjadikan sagu sebagai ingredient. Jika ini bisa dilakukan, tentu akan berdampak besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat Papua,” tegas Harianto.