Menurut Koswara, penyempitan jalur (bottle neck), aktivitas pasar tumpah, dan persilangan jalan (crossing) masih menjadi persoalan utama yang mengakibatkan kepadatan dan kemacetan.
Sehingga perlu dilakukan penyusunan strategi penanganan yang lebih intesif.
“Titik-titik krusial di lokasi yang rawan kemacetan, itu juga dibahas secara lengkap. Kemudian jalur alternatif yang berbahaya, kita akan informasikan ke masyarakat supaya diketahui dan diatur di lapangannya keselamatan buat pemudik lah intinya,”ujar A.Koswara.
Salah satunya pada Gerbang tol Cileunyi yang menjadi salah satu titik yang menjadi perhatian pada setiap musim mudik.
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk mengantisipasi adanya kepadatan di gerbang tol Cileunyi dengan menyiapkan exit tol Gedebage KM 149 sebagai solusi untuk mengurai kepadatan keluar tol Cileunyi.