BEDAnews, Bandung Barat
Keberadaan Pendidikan Non Fomal dan Informal (PNFI) saat ini semakin dirasa cukup penting mengingat layanan pendidikan ini menjadi alternatif berdampingan dengan pendidikan formal. Namun PNFI tentu saja harus dibarengi dengan adanya tenaga kependidikan yang memadai, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Dalam kaitan itu, program bidang PNFI Disdikpora Kab. Bandung Barat untuk tahun 2012 ini, salah satunya adalah optimalisasi tenaga kependidikan agar layanan pendidikan non formal dan informal khususnya di wilayah kab. Bandung Barat bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Optimalisasi tenaga kependidikan ini adalah syarat mutlak yang harus terpenuhi sehingga tenaga kependidikan yang berkaitan dengan pendidikan non formal dan informal di wilayah Kab. Bandung Barat terus meningkat kompetensinya. Demikian dikemukakan oleh Kabid PNFI Disdikpora kab. Bandung Barat, Jalaludin di ruang kerjanya, Kamis (22/3).
Dikatakan Jalal, mengingat pendidikan non formal dan informal sudah menjadi alternatif dalam rangka memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat, maka optimalisasi itu tidak lagi bisa ditunda dan harus menjadi program unggulan.
“Tuntutan inilah yang pada tahun ini akan dipenuhi.. Dengan demikian maka tenaga kependidikan pada kegiatan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), Kursus, KF (Keaksaraaan Fungsional) di wilayah kab. Bandung Barat akan semakin meningkat kompetensi dan kualitasnya. Kalau hal ini tercapai, maka hasil dari program kerja bidang PNFI Disdikpora akan benar-benar dirasakan oleh masyarakat”, tegasnya.
Selain upaya optimalisasi tenaga kependidikan, kata Jalal, ditempuh pula upaya sinergitas antar lembaga, baik antar seksi yang ada di lingkungan bidang PNFI maupun antara bidang PNFI dengan mitra di lapangan seperti forum PAUD, Forum PKBM, Forum Kursus dan kelembagaan lainnya di masyarakat yang khusus bergerak di bidang pendidikan non formal dan informal.
“Dengan demikian, maka implementasi program kerja bidang PNFI Disdikpora kab. Bandung Barat tidak berjalan secara parsial tetapi akan lebih terintegrasi dan akan merupakan satu sistem tang saling mengisi”.
“Kondisi sinergis antar lembaga itu menjadi penting. Sebab sebagus apapun program yang dicanangkan jika tidak didukung oleh elemen kelembagaan terkait yang ada di masyarakat, maka program itu tidak akan memberikan arti apa-apa. Lagi pula, PNFI itu tidak sendiri. Oleh karenanya, sinergitas antar kelembagaan itu sangat dibutuhkan sehingga upaya pencapaian program pun akan tercapai secara optimal”, tandas Jalal.
Dari segi anggaran pun, kata Jalal, pemerintah kab. Bandung Barat sudah mengalokasikan. “Tentu saja anggaran dari pihak propinsi dan pusat pun sangat dibutuhkan agar program-program yang telah dicanangkan akan bisa tercapai secara utuh”.
Ketika ditanyakan kemungkinan adanya kendala dalam pelaksanaan program yang dijalankan pada tahun 2012 ini, Jalal mengakui kendala itu sudah pasti ada. Tidak akan ada satu program pun yang sepenuhnya lepas dari kendala. Tetapi besar kecilnya kendala itu tentu tergantung dari sejauh mana perencanaan yang kita tuangkan. Artinya, jika perencanaan matang maka kendala yang dihadapi tidaklah akan besar.
Begitupun bagi PNFI Disdikpora kab. Bandung Barat, perencanan program tahun 2012 ini sudah dibuat sebaik mungkin, sehingga diharapkan kendala yang muncul tidak akan begitu besar, dan program kerja yang direncanakan akan bisa dicapai dengan lancar. Namun jika kendala itu tetap ada, maka akan diupayakan secara optimal untuk mengeliminir segala kendala yang dihadapi, papar Jalal. (teddy)