“Program MBG akan membantu menurunkan angka gizi buruk dan stunting, sekaligus mendukung perekonomian lokal karena dapur MBG membeli bahan makanan dari pelaku usaha lokal maupun BUMDes,” jelas Delia.
Ia juga menambahkan bahwa program ini membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat karena operasional dapur MBG membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Analis Kebijakan Ahli Madya BP Menhan, Ari Yulianto, yang menyatakan bahwa program MBG merupakan bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045, dengan menciptakan generasi sehat dan berkualitas.
“Anak-anak yang tumbuh dengan gizi cukup akan menjadi individu yang sehat dan produktif. Ini menjadi pondasi kuat agar Indonesia mampu bersaing di kancah global,” terang Ari.