Papua bukan status DOM (Daerah Operasi Militer) karena statusnya normal, sama dengan wilayah lainnya, disini kita melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pendampingan, mengawasi dan juga mengisi ruang-ruang kosong yang tidak bisa dipenuhi oleh Pemda seperti menjadi guru di wilayah pedalaman, sebagai tenaga kesehatan dalam rangka membantu kesehatan masyarakat dan Pemerintah di Papua semua ini dilakukan atas permintaan pemerintah daerah.
Demikian penyampaian Pangkogabwilhan III pada diskusi dengan ICRC terkait tentang pendekatan humanis yang dilakukan TNI di wilayah Papua dalam Courtesy Meeting dengan ICRC yang digelar di Meeting Room Rimba Papua Hotel, Timika Mimika, Papua, Senin (21/3/2022).
Pada kesempatan tersebut, Pangkogabwilhan III menekankan Tagline kita “TNI adalah Kita”, TNI berasal dari rakyat dan TNI sama dengan rakyat, bahkan saat ini anggota TNI banyak putra daerah papua, kita harus memanusiakan masyarakat Papua seperti di daerah lain di Indonesia, Terkait penegakan hukum tetap dilaksanakan oleh kepolisian. “Diharapkan ICRC dapat membantu kelancaran TNI dalam membangun papua dan Papua Barat di bidang kualitas kesehatan masyarakat Papua atau bantuan buat PMI di Indonesia, khususnya di Papua seperti bantuan ambulance atau mungkin heli kopter buat PMI (Palang Merah Indonesia),” kata Pangkogabwilhan III.