Madiun – bedanews.com – Hari Juang TNI AD yang diperingati setiap tanggal 15 Desember lahir dari peristiwa bersejarah dari perjuangan para Pahlawan dalam pertempuran melawan Belanda di Ambarawa atau juga dikenal sebagai Palagan Ambarawa.
Kasrem 081/DSJ, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto menyebut, pertempuran itu dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman yang saat itu masih berpangkat Kolonel.
“Meski harus bertempur dengan hanya mengunakan satu paru-parunya yang masih berfungsi dan menggunakan alat bertempur seadanya, Panglima Besar Sudirman tidak pernah menyerah, dia terus memimpin pasukannya hingga berhasil mengusir dan memukul mundur pasukan Belanda bersama sekutunya,” katanya pada sesi dialog di Pro 1 RRI Madiun dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD ke-78, Jum’at (15/12/2023).
Pamen TNI AD itu juga mengungkapkan kelebihan Panglima Besar Jenderal Sudirman di berbagai pertempuran adalah sosoknya yang senantiasa berdzikir dengan menggunakan tasbih yang selalu dibawanya. “Beliau tidak pernah lepas bertasbih,” ujarnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ia mengatakan, berbagai kegiatan juga dilakukan oleh Korem 081/DSJ dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD ke-78 tahun ini. Mulai dari ziarah di taman makam pahlawan, donor darah, bakti sosial (Baksos), hingga pembagian sembako kepada veteran, warakawuri, fakir miskin, dan anak yatim piatu.
Namun menurutnya, peringatan Hari Juang TNI AD kali ini ada hal yang menonjol dengan adanya karya bakti pembersihan dan penanaman pohon di Gunung Lawu yang digagas langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, serta sesuai dengan tema Hari Juang TNI AD ke-78 yakni TNI AD Bersama Rakyat Bersatu dengan Alam untuk NKRI.
Karya bakti yang dilakukan itu sebagai kepedulian dari TNI AD atas kondisi dari Gunung Lawu pasca terjadinya Karhutla beberapa waktu lalu. Tak kurang dari 2.000 hektare lebih lahan di sana mengalami kebakaran.
“Gunung Lawu ini terbagi 2 wilayah, Korem 081/DSJ dan Korem 074/WKT. Kami bersama juga Divif 2 Kostrad akan melakukan pembersihan sampah-sampah plastik dan reboisasi. Bahkan mulai hari ini, Bapak Danrem 081/DSJ (Kolonel Inf H. Sugiyono) bersama Bapak Pangdivif 2 Kostrad (Mayjen TNI Haryanto) sudah mulai bergerak dengan melakukan penanaman pohon di wilayah Magetan,” terangnya.
Ia menilai, jika sumber kehidupan di kawasan Gunung Lawu tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan ekonomi masyarakat akan terganggu. Karena itu TNI AD berupaya hadir agar masyarakat di kawasan Gunung Lawu kembali makmur.
“TNI AD hadir membantu kesulitan rakyat, kami berkomitmen melaksanakan reboisasi di sana. Jadi kami ada jingle Gulaku Gulamu, artinya Gunung Lawuku, Gunung Lawumu,” katanya.
Lanjut, Kasrem menyatakan, kegiatan tersebut tak hanya melibatkan TNI, namun juga seluruh stakeholder. Mulai kepolisian, masyarakat, BPBD, hingga relawan.
“Dalam kegiatan karya bakti ini kita manunggal bersama, seluruhnya kita libatkan dalam melaksanakan reboisasi maupun pembersihan Gunung Lawu. Jadi aksi ini juga bentuk kemanunggalan kami TNI dengan rakyat,” pungkasnya. (Red).