
Bermodalkan 1 unit komputer dari uang muka seorang klien, atas restu “sang Ibu Suri” Dewi mulai bekerja di rumah. Pertama memang tidak banyak orderan alias masih sepi. Tapi seiring perjalanan waktu, tak dinyana dan tak diduga, dalam waktu singkat Dewi mendapat banyak orderan. Orang yang senang dengan hasil design cetakan Dewi, mereferensikan pemesanan cetakan ke Dewi.
“Meski di gang sempit orderan makin banyak. Hasil kerja saya dicari-cari oleh klien. Orang yang meminta jasa Saya tahu bukan dari promosi iklan bukan pula melalui propaganda, tapi dari mulut ke mulut. Saya sampai kewalahan karena banjir orderan”, jelas alumni SMA 18 Bandung ini.