Hubungan batin Emar Maryati dan Dewi Kulsum memang erat dan tak terpisahkan. Dua kalbu menyatu antara anak dan ibu. Dua sosok ini memainkan peranannya masing-masing sebagai anak dan ibu. Dewi sebagai “Ratu” dan Emar Maryati sebagai “Ibu Suri”.
Penerimaan dan keikhlasan Emar menerima Dewi berhenti bekerja di saat karier sedang bagus dan kehidupan ekonomi masih terdampak krisis moneter, disikapi sebagai keputusan orang penting, bak seorang “ratu” di suatu kerajaan yang segala titah dan keputusannya harus dihormati dan diterima dengan khidmat. Meskipun begitu sebagai seorang ibu tetap berharap dan tiada henti membesarkan hati putrinya untuk bisa meraih gelar sarjana seperti saudara-saudaranya.