Hal ini dilakukan sebagai upaya memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu untuk melaksanakan tugasnya sebagai prajurit TNI AD, menjunjung tinggi obyektivitas namun juga harus mempertimbangkan faktor-faktor hasil seleksi sehingga dapat mengambil keputusan yang adil, jujur, obyektif, transparan dan akuntabel.
“Pemilihan agar mengutamakan kualitas calon, namun tetap memperhatikan kuantitas yang diharapkan secara profesional. Lakukan pemilihan ini secara jujur, obyektif dan transparan serta perlu juga memperhatikan KBT, anak yatim, putra daerah, daftar berulang kali dan yang memiliki keahlian selama calon tersebut memenuhi syarat, Hindari pengiriman calon yang tidak memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan dimonetor, akibat kurangnya ketelitian dalam Proses sidang Parade kali ini,” tandas perwira tinggi dengan bintang satu di pundaknya.