KAB. BANDUNG || bedanews.com — CEO Sinergi Foundation, Asep Irawan, mengatakan, dilansir dari World Wild Fund for Nature (WWF), kerusakan hutan menjadi 10% yang menjadi penyebab adanya perubahan iklim. Akibatnya, berbagai bencana seperti banjir, gelombang panas, hingga tingkat penyebaran penyakit pun tak dapat dihindarkan.
Menurutnya, ini menjadi perhatian Sinergi Foundation saat menginisiasi program Green Kurban. Sebagai salah satu langkah guna mengatasi perubahan iklim dan melindungi keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh deforestasi. Untuk itu Green Kurban telah menanam kurang lebih 27 ribu pohon sejak 2013.
“Pohon dan hutan adalah rumah bagi tiga perempat aneka hayati, sekaligus kunci penanggulangan krisis iklim di bumi. Kami meyakini, menanam pohon adalah solusi permasalahan global ini, sehingga lahirlah program Green Kurban, di mana dari 1 hewan kurban, turut ditanam 1 pohon,” tutur Asep Irawan, CEO Sinergi Foundation melalui telepon, Rabu 29 Juni 2022.
Asep menambahkan, pemilihan pohonnya pun tak bisa sembarangan. Jika menanam pohon yang salah di lahan yang salah, justru akan memperburuk kerusakan. Sebab itu, selama beberapa tahun ke belakang, Green Kurban menanam pohon bambu dan cemara.
“Kami menanam 6.887 pohon bambu di bantaran sungai Cimanuk dan Citarum, yang memang rawan banjir bandang,” ujarnya.
Karena pohon bambu sendiri, disebutkannya, merupakan pohon yang dapat memitigasi perubahan iklim, mengurangi penggunaan bahan bahan bakar fosil, dan melindungi hutan.
Selain itu, lanjutnya, sejak tahun 2021 lalu, Green Kurban pun sudah menanam 600 pohon cemara di pesisir pantai Banyuwangi. Berbeda dengan pohon bambu, fungsi pohon cemara sangat krusial bagi alam. Bisa menjadi ‘wind barrier’ di kawasan pantai yang rentan terhadap angin kencang dan tsunami. Manfaat lainnya bisa menjadi tempat berkembangnya satwa yang peka dengan tanda bencana alam.
Ia mengharapkan, ada lebih banyak lagi masyarakat yang turut serta dalam gerakan menanam pohon bersama Green Kurban. “Selain mendapat kebaikan ibadah kurban, para pekurban juga telah berkontribusi nyata menolong bumi dari deforestasi,” tandasnya.***