Selanjutnya, tampilan dan aksi organisasi pemuda ini kian mapan saja. Jebolan dan pentolan dari organisasi ini berhasil menduduki dan menguasai hubungan dan posisi di semua lini pemerintahan. Dengan uniform khasnya yang loreng, organisasi pemuda ini menjadi gangster yang memegang tongkat komando organisasi yang mendapat legimitasi kuat dari pemerintah Orba.
Menurut Paskah Irianto, saat itu orang atau kelompok pemuda tak ada yang boleh mendirikan organisasi pemuda lain di luar PP, selain harus melebur ke KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Mendirikan Partai Patriot di Era Reformasi
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan sebagaimana termaktub di pasal 28 UUD 45, menurut Paskah, aktivis yang sering menelan pil pahit pengalaman berunjukrasa ini, benar-benar dibungkam.