“Petani di Desa Banyukambang ini bisa dikatakan sangat-sangat kesulitan air. Kalau musim kemarau, sungainya kering. Kita pakai sumur manual juga sudah nggak bisa keluar airnya,” kata Anton waktu itu.
“Karena tidak ada air, maka kalau musim kemarau, tak sedikit petani di sini yang membiarkan sawahnya terbengkalai atau tidak digarap,” sambungnya.
Namun sejak sepuluh hari lalu, kondisi itu berubah drastis berkat hadirnya bantuan sumur sibel hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian dan TNI AD. Petani yang dulunya kesulitan air, kini bisa mendapatkan kepastian air untuk mengairi lahan pertanian mereka.
Kades Banyukambang, Tukiran, mengaku bersyukur dengan adanya bantuan sumur sibel itu. Diharapkannya hal itu akan dapat memberikan dampak luas bagi kesejahteraan para petani di Desanya.