Bandung, bedanews.com
Rektor UIN SGD Bandung, Prof Dr H Mahmud MSI., CSEE sangat mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan seminar dan workshop kewirausahaan bertajuk ‘Membangun Jiwa Wirausaha Melalui Tanaman Hias Bonsai’. yang bertempat di Sport Center Kampus II dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Sabtu (7/1/2023).
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi, Biologi Sains dan Agroteknologi UIN SGD Bandung dengan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). Semarak kegiatan di ikuti 532 peserta dan 600 pohon bonsai.
Acara menghadirkan kolektor bonsai yang sudah menembus juara tingkat nasional seperti H. Nana Suryana, S.Pd., MH., Agus Wahidin, Ucak Didin, Edi Riyadi, Yayat Hidayat, Maya Rusmayadi dan Wahyudin Sambas.
Menurut Prof.Mahmud ,seminar dan workshop ini merupakan rangkaian dari Bonsai Bandung Juara Goes to Campus yang diselenggarakan di Agro Edu Park sejak Kamis-Minggu (5-8/1/2023).
Ia berharap di kampus tercinta ini, lahir perhimpunan pecinta bonsai. “Harus dimanfaatkan momentum ini agar lahir bukan sebagai penggemar, tapi pencipta bonsai, perhimpunan pecinta bonsai. Asal syaratnya kuat dengan prinsip saya, dimana ada kemauan di situ ada jalan, sungguh-sungguh, falsafah rumput, pantang menyerah,” ujar Mahmud.
Wakil Rektor III, Prof Dr.Ah Fathonih, M.Ag menyatakan, kegiatan seminar dan workshop ini menjadi kekuatan untuk mengeluarkan kebijakan mata kuliah kewirausahaan. Fathonih mengajak mahasiswa untuk menjadikan dunia kewirausahaan sebagai pilihan dalam menjalani hidup dan memberikan motivasi kepada para mahasiswa, calon pengusaha muda agar mulai berwirausaha, sehingga terlahir kaum intelektual muslim mandiri dan entrepreneur muslim sejati.
Untuk menjadi orang sukses dalam berbisnis harus memiliki kemauan yang tinggi, sungguh-sungguh, pantang menyerah, terus belajar dari kegagalan. “Pada bulan Desember, Bagian Kemahasiswaan sudah menggelar pelatihan kewirausahaan. Menariknya peserta yang ikut pelatihan harus memiliki rintisan usahanya, bisnis. Karena modal untuk enterpreneur itu harus kreatif, inovatif,” paparnya.
Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Bandung, Prof Dr. Tedi Priatna, M.Ag menyampaikan kegiatan Bonsai Bandung Juara Goes to Campus merupakan kolaborasi antara PPBI dan tiga Himpunan Mahasiswa (Jurusan Pendidikan Biologi, Biologi Sains dan Agroteknologi) yang berisi kegiatan edukasi, kontes dan pameran bonsai.
“Izinkan berkolaborasi dengan mahasiswa, ini menjadi kesempatan berharga bagi kami, untuk memasuki wilayah akademik, dunia kerja terus berubah, kita kedepan tidak ada jaminan untuk jadi ASN. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan motivasi, manfaat kepada mahasiswa,” ujarnya.
Tedi menegaskan kehadiran pemateri dari Dewan Juri Nasional dengan kriteria bonsai, testimoni dari Wakil Walikota Banjar, Kepala Dinas Pendidikan Sumedang, Direktur PAM, Direktur Bandrek Sariwangi. “Saya berharap secara teori mahasiswa sudah dimiliki gagasan, wawasan bonsai untuk melanjutkan hidup,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan terkait bonsai di kampus sangat jarang dilakukan. Padahal, komunitas hobi ini eksis. “Kampus kan kawah candradimuka calon pemimpin masyarakat di masa depan. Jadi ini punya keterkaitan dengan pengetahuan yang harus disebarluaskan. Apalagi yang prodinya berhubungan dengan tanaman seperti bonsai. Kampus belum terjamah oleh komunitas hobi, tentu saja sangat baik melibatkan mahasiswa terlibat dari proses kegiatan ini,” tegasnya.
Pameran bonsai ini penuh dengan sentuhan teknologi. Bukannya apa, banyak anak muda yang terlibat dan mereka melek teknologi. “Memakai barcode, contohnya ya. Pameran ini ada sentuhan teknologi, ada webistenya juga, jadi akan banyak yang mengakses. Lebih praktis, cepat dan rapih dari sisi pendaftaran, bayar, penerimaan pohon dan pendataan,” jelasnya.
Menurutnya, kerjasama dengan cabang yang lain juga korwil Jabar. Sepanjang ikut pameran, kualitas pohonnya juga enak dipandang. “Semangatnya no baskom. Kami ingin tegaskan untuk melihat bonsai sebagai seni, ini harus dihargai. Betul harus berproses, kalau di rumah pake baskom, di sini pindahin dulu ke pot. Benar-benar di pameran, untuk publik, masyarakat juga lihat, walau belum jadi, potnya harus bagus dan indah,” jelasnya.
Zulfikar, ketua pelaksana kegiatan mengatakan Bonsai Bandung Juara diikuti oleh 532 peserta. “Nilai yang terkandung bukan hanya untuk tiga prodi, tapi seluruh prodi, keunikan dalam keunikan bonsai, mulai dari harga bernilai milyaran, beralih profesi ke bonsai,dimana kita saksikan 600 pohon bonsai,” tuturnya.
Sementara, pameran yang dilombakan, Best in Class prospek, Best Tree prospek (Kecil-Sedang-Besar), Best Ten prospek; BEST IN SHOW BONSAI BANDUNG JUARA 2023: Best in Class Regular, Best Tree Regular (Kecil-Sedang-Besar), Best Ten Reguler; Special Juara:BEST OF THE BEST BONSAI BANDUNG; Bonsai Terbaik untuk peserta ber KTP Bandung Raya (Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Cimahi); BEST IN SPECIES JUNIPER; Bonsai terbaik dari semua jenis pohon cemara INDONESIA.(dihar)