BANDUNG, BEDAnews.com – Wali Kota Bandung, Oded M. menyakni Keluarga merupakan sebuah partikel terkecil yang memiliki tujuan menghadirkan rasa bahagia di dunia dan akhirat. Dari keluarga pula lahir peradaban.
“Berbicara peran, dengan posisi saya sebagai wali kota sekarang, sebagai seorang suami, saya dan umi masing-masing harus memahami dan menyadari peran masing-masing. Yaitu dengan saling mengenal karakter satu sama lain,” katanya di Pendopo Kota Bandung, Rabu (20/11/2019).
Mang Oded, sapaan akrabnya mengatakan, dalam keluarga atau rumah tangga butuh romantis. Karena isi rumah tangga itu mulia, seperti pepatah Rumahku Surgaku.
“Dalam menjaga ketahanan keluarga, kita harus menghadirkan ketakwaan pada Allah SWT, mempunyai hubungan yang bagus dengan sesama anggota keluarga. Agar kita bisa menggapai surga bersama-sama,” ucapnya.
Sebagai seorang ayah dengan 7 anak perempuan, Mang Oded selalu berusaha membangun kedekatan dengan anak-anaknya.
“Tidak boleh dekat ke ayah atau umi saja. Harus dekat dengan keduanya. Makanya saya dan umi punya manajemen waktu harian, bulanan, mingguan, bahkan tahunan,” ujarnya.
Dengan jadwal tersebut, Mang Oded optimis bisa membangun komunikasi dengan anak-anak termasuk cucunya. Terutama dengan mengingatkan anak-anaknya dalam hal beribadah.
“Kalau yang ada di sini (Pendopo) bisa tiap hari ketemu. Tapi anak Mang Oded ada juga yang di Indramayu, Ciamis, Tasik, sering ditanya bagaimana baca Alqurannya, tahajudnya. Jadi walaupun jauh tetap dekat di hati,” ungkapnya.
Dalam hubungannya ke anak, Mang Oded juga mengkondisikan anaknya bisa penurut dan taat, tapi tidak otoriter. Seperti saat akan menikahkan anaknya, harus ditanyai dulu, karena yang terpenting orang tua tidak akan menjerumuskan anaknya.
Menurutnya, memiliki anak perempuan harus memperlihatkan dirinya sebagai sosok pelindung. Jika tidak begitu anaknya akan mencari sosok tersebut di luar selain ayahnya sendiri.
“Saat mencari calon menantu, ada proses, disuruh taaruf dulu, lalu masing-masing istiqarah. Kalau cocok lanjut, tapi tidak bisa dipaksakan. Karena ada juga yang gagal saat prosesnya, namun yang terpenting sebagai orang tua mengusahakan yang terbaik,” katanya.
Sedangkan sang istri, Siti Muntamah, mengartikan keluarga sebagai institusi ekspresi halal. Keluarga sebagai wadah institusi robani, semua agama mengagungkan tentang makna keluarga ini sebagai perintah dari Tuhan.
“Sesuatu yang halal, jadi mau ekspresi cinta, sayang, bahkan ‘ngambek’ juga bisa. Selain itu untuk membangun SDM berkualitas, juga karena ekspresi taqwanya,” ucapnya.
Menurutnya, dalam keluarga, ada ekpresi menyambung rasa yang tidak boleh putus, tidak boleh tercederai.
“Yang terpenting, keluarga ini, dengan kegiatan masing-masing yang banyak, kita bangun agar tetap saling menyayangi, mencintai, serta saling support satu sama lain,” ungkap Umi, sapaan akrabnya.
Umi pun menilai suaminya, Mang Oded sosok yang tidak pernah marah, lalu pintar memberikan kejutan ke keluarga. Termasuk mampu memfilter informasi.
“Beliau itu orangnya sangat penyayang, dan lembut hati. Kalau saya dalam persoalan agak galak. Tapi Mang Oded bisa melihat dari sisi-sisi yang lain. Saya pun jadi banyak belajar tentang sisi humanisnya. Itu yang tidak banyak diketahui banyak orang,” tuturnya. (Arief)