• DISCLAIMER
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • Contact Us
Senin, November 10, 2025
  • Login
Bedanews
Advertisement
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
Bedanews
No Result
View All Result

Home » Antara Negara Hukum dan Bangsanya yang Tak Taat Hukum: Analisa Aksi Demo Anarkis Di Indonesia

Antara Negara Hukum dan Bangsanya yang Tak Taat Hukum: Analisa Aksi Demo Anarkis Di Indonesia

Hargib by Hargib
31 Agustus 2025
in Edukasi, Headline, Hukum
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kembali ke masalah budaya hukum: bahkan tanpa dimediasi platform, penegakan hukum yang tidak konsisten juga memupuk ketidakpercayaan. Ketika koruptor atau pelanggar elite tampak luput dari hukuman sementara rakyat kecil dihukum keras, wacana “hukum tarik-ulur” menguat. Kepatuhan tidak tumbuh dari takut semata; ia tumbuh dari keyakinan bahwa hukum berlaku untuk semua. Tanpa keadilan substantif, hukum menjadi instrumen yang mudah dipertanyakan legitimasi dan efektivitasnya.

Apa yang perlu dilakukan? Pertama, penegakan hukum harus konsisten, cepat, dan transparan. Kasus pengrusakan atau pembakaran fasilitas publik harus diusut tuntas—dengan bukti yang dipublikasikan secara berkala—sementara setiap dugaan pelanggaran aparat juga harus diselidiki tanpa pandang bulu. Transparansi itu penting untuk membangun kembali kepercayaan publik. Kedua, pemerintah dan parlemen harus membuka ruang dialog yang nyata—bukan seremonial—dengan publik: dengar pendapat terbuka, pembentukan panel ad hoc untuk meninjau tunjangan, dan mekanisme pengaduan yang berefek nyata. Ketiga, regulasi platform harus memperjelas tanggung jawab dan prosedur darurat saat terjadi kekerasan massal: jalur komunikasi dan tindakan cepat antara Kominfo, penegak hukum, dan platform, termasuk standar bukti dan prosedur banding untuk menghindari penyalahgunaan. Keempat, kampanye literasi digital dan pendidikan budaya hukum perlu dipercepat — dari sekolah dasar hingga komunitas dewasa — agar generasi berikutnya memahami konsekuensi hukum dan etika dari tindakan publik, serta bagaimana memanfaatkan ruang digital secara bertanggung jawab.

BeritaTerkait

Ketua Ranting dan Susunan Personalia Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Tallo Cabang 064 Makassar Masa Bakti 2025-2028 Resmi Dikukuhkan

10 November 2025

Memperingati Hari Pahlawan, ini Kata Camat Pameungpeuk Agus

10 November 2025
Page 5 of 6
Prev1...456Next
Tags: anarkisDemokrasiDemontrasi anarkisIndonesiaNegara hukumtak taat hukum
Previous Post

Peduli Terhadap Generasi Muda, Babinsa Sosialisasi Bahaya Narkoba

Next Post

TNI Gelar Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa

Related Posts

Headline

Ketua Ranting dan Susunan Personalia Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Tallo Cabang 064 Makassar Masa Bakti 2025-2028 Resmi Dikukuhkan

10 November 2025
Edukasi

Memperingati Hari Pahlawan, ini Kata Camat Pameungpeuk Agus

10 November 2025
Headline

Dewan Demokrat R. Otto Manfaatkan Reses Serap Semua Aspirasi Konstituen

9 November 2025
Headline

Lanud Supadio Gencar Sosialisasi Rekrutmen Pramuka Saka Dirgantara, Wujud Pembinaan Generasi Cinta Tanah Air

9 November 2025
Edukasi

Dewan PAN Hj. Elin Wati Bahagia Bertemu Konstituen saat Reses

8 November 2025
bedanews.com/ foto dendy raspati
Edukasi

Tingkatkan Kompetensi dan Kreatifitas : MGMP Jabar Sukses Gelar Event Pentas PAI SMK 2025

8 November 2025
Next Post

TNI Gelar Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa

JDIH DPRD Kota Cimahi

LPKL

BEDA Itu pilihan

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA

MFC - Bedanews.com © 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result

MFC - Bedanews.com © 2021