Oleh: Tundra Meliala (Ketua Umum Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) Pusat, Anggota PWI)
JAKARTA || Bedanews.com – KAWAN-KAWAN, kita semua tahu, Kongres Persatuan di Cikarang, akhir Agustus kemarin, menjadi titik balik bagi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Setelah setahun lebih dihantui dualisme, akhirnya terpilih satu nakhoda Akhmad Munir, Direktur Utama Perum LKBN Antara.
Apa yang istimewa? Bukan sekadar soal siapa yang menang, tapi karena semua pihak sepakat: kubu-kubuan sudah selesai. Tidak ada lagi dua PWI. Yang ada hanya satu rumah besar wartawan. Dan Munir, dengan suara rendah dan sikapnya yang santun, tampil sebagai simbol rekonsiliasi itu.
Kawan, kita tahu betapa capeknya tubuh ini kalau terus diaduk konflik. Wartawan itu mestinya mengurus publik, bukan terus mengurus perselisihan internal. Karena itu, kemenangan Munir bisa kita baca sebagai pesan jelas dari akar rumput: kami butuh ketenangan, bukany pertikaian.












