PAMEKASAN || Bedanews.com – Sistem MRT (Monitoring and Remainding Tools) Bapas Kelas I Surabaya Kanwil Kemenkumham Jatim diadopsi oleh Bapas Kelas II Pamekasan. “MRT ini sangat membantu kami dalam peningkatan layanan penelitian kemasyarakatan,” ungkap Siti Sunarya, Kepala Bapas Kelas II Pamemaksan dalam sesi sharing knowledge MRT, bertempat di Aula Bapas Pamekasan, Jum’at (11/11).
Menurut Mohammad Kristanto, selaku operator MRT Bapas Surabaya, tujuan diciptakan sistem inibadalah untuk meminimalisir terjadinya komplain ketidakpuasan penerima layanan litmas dari lapas, rutan dan stakeholder.
“Juga mengoptimasasi penyelesaian litmas tepat waktu. MRT adalah saran pengawasan dan kepastian hak integrasi warga binaan,” ujarnya.
Kepala Bapas Pamekasan, Siti Sunariyah, menyambut dengan positif sistem MRT yang dimiliki Bassura. “Saya berterimakasih kepada Bapas Surabaya sudah memberikan pengetahuan terkait sistem ini, kita sangat antusias dengan sistem MRT ini, dan kita akan mengadopsi dan menerapkan sistem ini pada Bapas Pamekasan,” pungkasnya.
Kegiatan sharing knowledge MRT Bassura diikuti sejumlah pegawai Bapas Pamekasan. Selain Kristanto, turut mendampingi dari Bapas Surabaya Ocataviaindah, Kasubsi Bimkemas Dewasa dan Larissa, Pembimbing Kemasyarakatan. (Red).