• DISCLAIMER
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • Contact Us
Minggu, Juli 13, 2025
  • Login
Bedanews
Advertisement
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
Bedanews
No Result
View All Result

Home » Kata Camat: Warga Margaasih itu “Kuya”

Kata Camat: Warga Margaasih itu “Kuya”

Ki Agus by Ki Agus
26 April 2024
in Tak Berkategori
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

KAB. BANDUNG || bedanews.com — Nyeleneh tapi tepat sasaran mengenai kehidupan warganya, seperti dikatakan Camat Margaasih Djoko Mardianto, Jum’at 26 April 2024, itu “Kuya” yang artinya, kelihatan dari luar Kumuh tapi Kaya.

Alasan Djoko, karena sebagian warganya itu dalam mencari kehidupan sehari-harinta dari limbah pelastik. Bahkan ada pula yang mempunyai pabrik pengolahan pelastik.

Jadi kalau masyarakat Kabupaten Bandung membutuhkan pelastik tidak perlu jauh-jauh membeli pelastik ke Bekasi, lanjutnya, di Margaasih ada tersedia.

“Inilah filosopi bagi kita semua, yang kumuh belum tentu miskin, begitu juga dengan warga Margaasih,” katanya usai Solat Jum’at di Al Fathu.

BeritaTerkait

Pendampingan dan Pengawalan Petani, Tugas Rutin Babinsa Kodim Ponorogo

13 Juli 2025

Peran Pemerintah Masih Tetap Dibutuhkan untuk Mengangkat Harkat dan Martabat Wartawan Indonesia

13 Juli 2025

Ketika ditanyakan mengenai pertanian yang diindikasikan aliran airnya terkontaminiasi limbah, ia menuturkan, bisa saja warganya tidak mengetahui bagaimana dampaknya. Sebab selama masih bisa tumbuh dan menghasilkan, warganya masih terus menanam padi.

Bahkan ia menambahkan, sumber air untuk mengairi sawah itu berasal dari Cimahi. Bukan dari Margaasih. Karena kebanyakan warganya hidup dari limbah pelastik bukan menjadi petani. Jadi hanya sedkit lahan pertanian yang tersedia saat ini.

Intinya, Djoko menuturkan, dari limbah pelastik warga Margaasih bisa hidup dan berkembang dengan baik. “Makanya muncul istilah ‘Kuya’ yang menjadi trendy sekarang,” tutup Djoko sambil tersenyum kecil.***

Previous Post

Partai Golkar Usung 2 Nama Untuk Bakal Calon Bupati Majalengka

Next Post

Tinggalkan Tanah Air, Kontingen Garuda (Konga) Monusco 2024 Berangkat Menjaga Perdamaian di Republik Demokratik Kongo

Related Posts

TNI-POLRI

Pendampingan dan Pengawalan Petani, Tugas Rutin Babinsa Kodim Ponorogo

13 Juli 2025
Ragam

Peran Pemerintah Masih Tetap Dibutuhkan untuk Mengangkat Harkat dan Martabat Wartawan Indonesia

13 Juli 2025
TNI-POLRI

Karateka Cilik Kodim 0806/Trenggalek Tempaan INTAR di Gashuku INKAI Jatim 2025

13 Juli 2025
Ragam

Kolaborasi Sosial Karang Taruna 001 bersama PMI, Fogging Cegah DBD

13 Juli 2025
TNI-POLRI

Korem 012/Teuku Umar Dorong Sinergi Desa dan TNI Wujudkan Kemandirian Pangan

13 Juli 2025
TNI-POLRI

Babinsa Koramil 11/Kluet Tengah  Diskusi Ketahanan Pangan Bersama Petani di Pondok Sawah

13 Juli 2025
Next Post

Tinggalkan Tanah Air, Kontingen Garuda (Konga) Monusco 2024 Berangkat Menjaga Perdamaian di Republik Demokratik Kongo

JDIH DPRD Kota Cimahi

LPKL

BEDA Itu pilihan

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA

MFC - Bedanews.com © 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result

MFC - Bedanews.com © 2021