BANDUNG,- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Pasundan (Unpas) Bandung menyalurkan sejumlah bantuan untuk korban terdampak banjir di Desa Bongas, Kecamatan Pamanukan dan Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang.
Bantuan tersebut berupa sembako, keperluan bayi dan sejumlah obat-obatan serta pengobatan gratis dan diserahkan langsung oleh Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fisip Unpas, Vera Hermawan.
Menurutnya, aksi sosial peduli banjir Subang merupakan bukti kepedulian atas musibah yang terjadi.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya kepada para korban terdampak banjir apalagi terjadi di tengah Pandemi Covid-19.
“Tentu bukan hal mudah melewati musibah banjir ini, apalagi saat pandemi seperti sekarang. Kami tau pasti sulit,” ucap Vera saat ditemui disela kegiatan penyaluran bantuan di Desa Bongas, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Selasa (23/2).
Fisip Unpas Peduli Banjir Subang merupakan bukti kepedulian lembaga pendidikan tinggi terhadap sosial dan lingkungan.
Ratusan paket sembako seperti beras, mie instan serta susu bayi, pampers dan kebutuhan warga lainnya telah disalurkan.
Tak lupa juga keperluan dari sisi medis seperti obat-obatan dibagikan kepada warga terdampak banjir.
“Jadi selain sembako kami juga kirim obat-obatan seperti salep untuk gatal-gatal atau obat demam karena banyak warga yang sakit. Di lokasi bencana juga ada kegiatan pengobatan gratis,” jelas Vera.
Vera menambahkan, bantuan yang disalurkan Fisip Unpas berkolaborasi dengan Prodi Keperawatan dari Stikes Rajawali dan juga akfitis Generasi Muda FKPPI se-Jabar.
Kegiatan ini diharapkan bisa membantu dan mengurangi besarnya beban yang harus ditanggung warga dalam menghadapi musibah banjir.
“Aksi sosial ini jadi suatu kewajiban dan tanggung jawab bersama untuk saling tolong menolong, agar dapat meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah,” sambungnya.
Vera juga meminta kepada warga untuk selalu berhati-hati dan waspada di tengah cuaca ekstream saat ini.
Berdasar informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi selama puncak periode musim hujan yang berlangsung hingga awal Maret 2021.
“Tetap waspada dan selalu hati-hati. Bagi warga Subang yang terdampak banjir, semoga musibah ini segera berlalu dan kondisi kembali normal,” tandasnya.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, empat kecamatan di Kabupaten Subang masih terdampak banjir.
Empat kecamatan itu adalah Kecamatan Pamanukan, Blanakan, Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Legon Kulon.
Data per 19 Februari 2021 pukul 20.30 WIB, total rumah masih terdampak banjir yaitu 1.427 unit. Sedangkan kepala keluarga (KK) atau setara 16.659 orang. [mae]