Kedua, prinsip kemanusiaan. Dalam Islam, peradaban yang maju meniscayakan manusia hidup sejahtera, harkat dan martabat manusia yang dihargai; alam dan lingkungan dirawat dengan baik. Peradaban yang tinggi tidak sekedar kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Peradaban yang dikembangkan harus berpusat dan berorientasi pada penghargaan harkat dan martabat manusia. Ilmu dan pengetahuan merupakan alat untuk mencapai kemuliaan harkat dan martabat tersebut, bukan sebaliknya menjadi alat untuk mengeksploitasi pihak lain sebagaimana terjadi dengan kolonialisme ketika pengetahuan dan kekuatan digunakan untuk menindas bangsa lain. Hingga kini pun, masih terdapat sekelompok elit penguasa, di tingkat nasional maupun dunia yang mengeksploitasi manusia lainnya demi keuntungan materi dan langgengnya kekuasaan belaka, tanpa mengindahkan sisi-sisi kemanusiaan. Dalam skala nasional masih banyak persoalan yang perlu diselesaikan, baik persoalan ekonomi, sosial maupun politik. Ketimpangan antara kelompok kaya dan miskin di Indonesia termasuk yang paling tinggi di dunia. Sayangnya, jutaan umat Islam sebagai komponen terbesar di negeri ini masih menjadi strata paling bawah dari piramida kesejahteraan sosial. Umat Islam seharusnya mampu tampil terdepan menjadi pionir perubahan dan pembangunan peradaban yang bertumpu pada kesejahteraan dan marwah kemanusiaan, terutama di Republik yang kita cintai. jutaan umat Islam sebagai komponen terbesar di negeri ini masih menjadi strata paling bawah dari piramida kesejahteraan sosial. Umat Islam seharusnya mampu tampil terdepan menjadi pionir perubahan dan pembangunan peradaban yang bertumpu pada kesejahteraan dan marwah kemanusiaan, terutama di Republik yang kita cintai. jutaan umat Islam sebagai komponen terbesar di negeri ini masih menjadi strata paling bawah dari piramida kesejahteraan sosial. Umat Islam seharusnya mampu tampil terdepan menjadi pionir perubahan dan pembangunan peradaban yang bertumpu pada kesejahteraan dan marwah kemanusiaan, terutama di Republik yang kita cintai.