“UT hadir untuk memastikan pendidikan tinggi bisa diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, termasuk para pekerja migran kita di luar negeri,” tegasnya.
Menurutnya, fleksibilitas sistem UT dengan kuliah daring penuh, biaya terjangkau, serta pengakuan pengalaman kerja sebagai SKS melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) menjadi alasan mengapa UT kian diminati.
Tak hanya melepas para lulusan, di hari yang sama UT juga menggelar Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) yang diikuti oleh 150 mahasiswa baru dari SALUT Kuala Lumpur.
Suasana penuh semangat terasa ketika para mahasiswa baru diperkenalkan dengan sistem pembelajaran UT yang berbeda dari kampus konvensional, yaitu tanpa tes masuk, fleksibel dan sepenuhnya berbasis digital.