Sementara pesan kedua, secara tersirat menekankan supaya golongan lemah yang mendapatkan uluran tangan atau santunan dari orang lain tidak menjadi bergantung selamanya.
Kedua; Keteladanan ketika beliau menjadi seorang penyebar agama Islam. Beliau menyebarkan Islam dengan pendekatan yang lembut, seperti dengan menyantuni orang miskin, mengobati yang sakit, menyampaikan syiar agama dengan pendekatan budaya dan lain sebagainya. Selain itu, ketika menyebarkan agama Islam ke suluruh wilayah Cirebon dan Pasundan Sunan Gunung Djati juga melakukannya dengan manajemen yang baik, beliau mengatur waktu berdakwah dan bahkan mengatur orang-orang yang disiapkan untuk membantunya menyebarkan ajaran agama.
Ketiga: Keteladanan Sunan Gunung Jati yang perlu dicontoh ketika ia menjadi sorang laki-laki bagi keluarganya adalah sikap dan sifatnya yang begitu menghormati kedua orang tuanya. Sunan Gunung Jati sejak kecil dikenal sebagai sosok penurut, iapun sangat disayangi ibunya. Sunan Gunung Jati sebetulnya calon pewaris tahta di Mesir, sebab ayahnya merupakan seorang Amir di Mesir, akan tetapi beliau rela meninggalkan tahta karena diperintahkan oleh ibunya untuk mendakwahkan Islam di tanah kelahiran Ibunya (Pasundan). Kalau Sunan Gunung Jati bukan seorang penurut tentu beliau tidak akan pernah mau menuruti keinginan ibunya.