Wilson Lalengke, yang mendapat urutan ke-34 untuk tampil menyampaikan pidatonya, kemungkinan baru dapat tampil esok hari yakni pada Kamis, 09 Oktober 2025. Pria yang lebih dikenal sebagai Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) ini menyampaikan bahwa, kehadirannya di PBB bukan hanya mewakili organisasi, tetapi juga suara rakyat Indonesia yang mendambakan keadilan, penghormatan terhadap martabat dan hak asasi manusia serta akuntabilitas pelaksanaan hukum di belahan dunia manapun.
“Saya merasa terhormat bisa berdiri di podium PBB. Ini bukan tentang saya, tapi tentang kita semua yang percaya bahwa suara rakyat harus didengar di tingkat global,” ujar Wilson Lalengke kepada jaringan media nasional maupun international.
Pidato yang akan disampaikan diperkirakan akan menarik perhatian delegasi dari berbagai negara, terutama dalam konteks tantangan penerapan hukum international yang semakin kompleks akibat akumulasi berbagai konflik antar bangsa yang melibatkan kepentingan global. (TIM/Red).