Dengan demikian, wisata halal itu bukan hanya bisa dinikmati oleh wisatawan Muslim, tapi juga oleh wisatawan Non Muslim, bahkan saat ini ada beberapa negara yang cepat menangkap peluang pelayanan wisata halal yaitu Thailand, Malaysia, China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Inggris, dan Prancis.
Ia juga menjelaskan, Indonesia sejatinya memiliki potensi besar untuk mengembangkan wisata halal. Alasannya karena letak geografis Indonesia sangat strategis dengan destinasi wisata yang beraneka ragam, memiliki sumberdaya alam yang sangat kaya serta merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.
Upaya untuk menggalakkan wisata halal itu sendiri, menurut Sekjen MUI, juga perlu didorong dengan cara meningkatkan SDM di bidang teknologi informasi (IT) terkait dunia pariwisata serta melibatkan kalangan perguruan tinggi dalam kajian-kajian wisata halal.












