“MBG bertujuan agar tidak ada lagi kasus stunting maupun gizi buruk. Pemenuhan gizi sejak dini akan membentuk generasi penerus bangsa yang lebih cerdas dan sehat,” jelas Fadil.
Lebih lanjut, Mohamad Fadil juga mengatakan bahwa hingga saat ini Desa Tanjung Rambutan belum melakukan kegiatan terkait program MBG. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan akan segera terbangun dapur sehat untuk mengatasi stunting dan malnutrisi.
Sementara itu berdasarkan data nasional jumlah data pendirian SPPG per 16 Juni 2025 saat ini berjumlah 1.787 unit dengan mencakup 6.247.500 jiwa.
“Desa Tanjung Rambutan Riau hingga saat ini belum memiliki dapur MBG. Oleh karena itu, diperlukan proses pengajuan dan pendampingan selama kurang lebih enam bulan. Selain itu, disampaikan pula perlunya pemetaan data penerima manfaat, serta koordinasi antara RT/RW dan pemerintah desa untuk mempercepat proses implementasi,” imbuhnya.