Senada disampaikan oleh Mr. Dr. Ubaidillah, peneliti sejarah Muslim IRCS Singapura.
“Kehadiran saya ke Demak Indonesia, untuk memahamipun sejarah Islam Nusantara, dengan berbasis manuskrip dan artefak di Masjid Agung Demak, nantinya sebagai bahan kurikulum di SCIS (Singapore College of Islamic Studies),” kata Mr. Ubaid.
Disisi lain, Dr. Ginanjar dari peneliti PBNU menyampaikan bahwa, manuskrip memiliki arti penting atas peradaban tertentu.
“Manuskrip atau naskah kuno tulisan tangan pada masa Kerajaan Islam di Demak dan situs sejarah serta artefak ini, sebagai bukti otentik sejarah peradaban Islam masa lampau, maka penting dan sangat mungkin jika Masjid Agung Demak dinominasikan sebagai Warisan Budaya Dunia ke UNESCO,” jelas Ginanjar.
Untuk itu, lanjutnya, harus dijaga keutuhan dan keamanannya, pungkas Ginanjar. (Red).