Lebih lanjut dikatakannya bahwa program ini bertujuan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bertukar pikiran, berdialog dan berdiskusi dengan harapkan dapat tercipta visi dan misi yang sama guna dapat mencegah setiap konflik sosial dimasa mendatang, kegiatan ini dilakukan se-Indonesia dimulai dari NTT, NTB, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kaltim, Sulawesi sampai ke Wilayah Barat Indonesia.
Dalam sesi tanya jawab ditegaskannya, bahwa TNI tidak terlibat dalam politik praktis, dimana dalam pasal 5 UU No 34 Tahun 2004, dijelaskan bahwa TNI merupakan alat negara dibidang pertahanan negara yang menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara,” tutup Brigjen TNI Antoninho. (*)