Bandung, Bedanews.com
Pasca wafatnya Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) UIN SGD Bandung,Reni Marlinawati, 7 Agustus 2020 lalu. Sudah 3 tahun kepengurusan IKA vakum dan praktis tidak ada aktivitas organiasasi sama sekali, semua program unggulan, jangka pendek/panjang macet dan tidak jelas realisasinya (Haben Nagen-red).
“ Ya betul sekali pasca meninggalnya Reni Marlinawati,Ketum IKA periode 2017 – 2023, pergerakan IKA praktis mandeg. Sehubungan itu, IKA perlu menyelenggarakan musyawarah IKA, terlebih lagi, memang sudah saatnya ada kepengurusan baru.” Ujar Nandang Darana (akfil) via WA, Rabu,(18/10)
Ditegaskan Nandang, Ketum IKA ke depan mesti memiliki visi pemberdayaan alumni yang kuat. Harus dimulai, antara alumni terjadi aktifitas saling berbagi dan saling memfasilitasi untuk mengokohkan kebersamaan dan solidaritas.
Sementara, Ketua Penitia Reuni ’92 3 Dasawarsa Alek Jarnuji meminta kepada pihak pihak terkait dalam kepengurusan IKA untuk segera melakukan musyawarah besar untuk memilih ketua umum IKA yang baru.
“ IKA vakum sekali, supaya tidak terjadi kekosongan kepemimipinan di IKA, sejak Bu Reni wafat, pihak yang berkepentingan dengan IKA untuk segera mengambil langkah langkah yang dianggap perlu dalam rangka memilih ketua umum ika yang baru. “ kata Alek usai Acara Reuni 92 3 Dasawarsa, di bandung,Sabtu 14 oktober 2023.
Dijelaskan, angkatan 92 terus mendorong agar segera melakukan musyawarah IKA untuk memilih ketua umum depinitif,”Semoga bisa terwujud dalam waktu dekat, sehingga semua potensi para alumni, buka hanya 92 saja , tetapi semua alumni bisa diberdayakan untuk kemajuan bersama,” terangnya.
Menurut Alek, angkatan 92, akan terus solid dan sinergis untuk mengawal dan mendorong supaya segera dilakukan pemilihan kepemimpinan baru di tubuh IKA. Sebab lanjut Alek, kawan kawan di angkatan 92 sebelumnya telah sukses mendorong dan mnyelengarakan pemilihan IKA 2017, dengan terpilihnya perwakilan dari angkatan 92 yakni Reni Marlinawati sebagai Ketua Umum.
“ Ini jangan dibiarkan berlarut larut, kekosongan kepemimpinan di kepengurusan IKA, Kita alumni khusunya 92 dan alumni UIN Bandung semuanya punya potensi, prestasi dan jejaring. Jadi perlu wadah dan ruang untuk mengaktulisasikan potensi, berkontribusi, demi kemajuan sesama alumni dan lembaga” terang Alek yang juga alumni fakultas Syariah dan Hukum.
Kedepan, sambung Ia, butuh sosok ketua IKA yang mempunyai komitmen untuk menghidupkan organisasi karena dengan pemimpin yang yang inovatif dan kreatif organisasi bisa maju dan berkembang dengan baik.
Ditempat terpisah, dukungan dan dorongan datang dari angkatan 94 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Agus Salman, mengatakan agar segera dilakukan pemilihan ketua baru IKA.
“ Saya sangat prihatin dengan vakumnya kepengrusan IKA UIN Bandung, Sebab IKA itu, posisi dan peran nya strategis untuk menjaga kesinambungan silaturahmi diantara para alumni. “ ungkap Agus yang juga pejabat di Kemenag.
Sebab itu, Agus sangat mendukung, dan mohon kepada para senior untuk segera membentuk atau menyusun kepengurusan baru IKA, agar diantara para alumni tidak putus komunikasi, silaturhami, karena para alumni, adalah corong UIN Bandung untuk membawa citra baik di tengah masyarakat,
“ Saya yakin kalau IKA terus eksis ditengah masyarakat akan memberikan kontribusi dan kebaikan di Jawa Barat, Indonesia sampai internasional.” pungkasnya.*** (Raspati)