Selain melakukan fogging, dirinya juga terus menghimbau kepada warga agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, disamping melakukan pengelolaan sampah yang tepat, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
“Melalui sinergi antara Babinsa dan instansi terkait, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas fogging, serta membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat, sehingga penyakit DBD dapat dikendalikan dan masyarakat bisa hidup sehat,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Jascha, petugas Puskesmas Tanjungsari menyampaikan, bahwa kegiatan fogging merupakan salah satu cara efektif untuk mematikan dan memotong siklus penyebaran nyamuk Aides Aegepty.
“Terima kasih atas kerjasamanya selama ini. Dengan adanya keterlibatan Babinsa dalam kegiatan fogging, kami merasa sangat terbantu. Mudah-mudahan melalui upaya ini dapat mewujudkan lingkungan sehat dan terbebas dari ancaman penyakit DBD,” ungkapnya. (Red).