Masyarakat menunggu langkah tegas Prabowo. Apakah ia akan mengedepankan janji perubahan, ataukah menyerah pada tekanan kekuatan lama yang hanya memperpanjang penderitaan rakyat?
Contoh kegagalan serupa sudah terlihat di banyak negara demokrasi besar. Misalnya, di Brasil, ketika Presiden Dilma Rousseff mempertahankan sebagian besar menteri titipan loyalis dari pemerintahan sebelumnya, meski rakyat menuntut perubahan. Hasilnya, kepercayaan publik semakin menurun, kebijakan reformasi terhambat, dan skandal politik yang mengguncang pemerintahan sebelumnya terus berlanjut.
Hal serupa juga terjadi di Mesir pasca-revolusi, di mana komposisi kabinet yang tidak mencerminkan kehendak rakyat akhirnya menggagalkan upaya demokratisasi dan membawa negara itu kembali ke otoritarianisme. Kita harus belajar dari contoh-contoh ini kegagalan untuk memperbarui pemerintahan dengan orang-orang yang benar-benar mengutamakan rakyat hanya akan memperdalam krisis dan penderitaan rakyat. ***












