Harapan bahwa Prabowo akan membawa arah baru perlahan mulai pudar. Jika di awal pemerintahannya ia sudah menempatkan orang-orang yang selama ini terbukti gagal dalam mensejahterakan rakyat, menegakkan demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia, kita patut curiga. Adakah kontrak politik yang lebih mengedepankan kepentingan kekuasaan daripada kepentingan rakyat? Masyarakat pantas mempertanyakan, apakah orang-orang ini dipilih karena kompetensi atau hanya untuk melanjutkan agenda politik tersembunyi Jokowi?
Jika Jokowi memiliki persoalan dengan Megawati atau dinamika internal dengan PDI-P, hendaknya hal ini diselesaikan secara pribadi, tanpa harus merusak kredibilitas Prabowo dengan menitipkan loyalis-loyalisnya dalam kabinet. Konsekuensinya bisa fatal kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat akan membuat beban hidup mereka semakin berat, ekonomi semakin sulit. Cita-cita pertumbuhan ekonomi hanyalah bualan kosong jika yang kita perlukan sebenarnya adalah pemerataan ekonomi yang berkeadilan.












