Oleh: Agusto Sulistio (Pendiri The Activist Cyber, Mantan Kepala Aksi & Advokasi PIJAR era tahun 90an)
JAKARTA || Bedanews.com – Proses transisi kekuasaan dari Presiden Jokowi ke Presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka tengah menjadi sorotan tajam. Harapan rakyat untuk menyaksikan perubahan mendasar di berbagai bidang, khususnya ekonomi rakyat, mulai terguncang. Pemanggilan sejumlah calon menteri oleh Prabowo sore tadi (14/10/2024), meski belum resmi diumumkan, menampilkan wajah-wajah yang kental dengan jejak mendukung kebijakan Jokowi selama satu dekade terakhir. Ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran mendalam.
Publik menginginkan perubahan yang nyata pembangunan yang merata, kesejahteraan bagi seluruh rakyat, dan terwujudnya kehidupan yang layak, bukan pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan seperti selama ini. Namun, jika postur kabinet yang dipanggil Prabowo saat ini benar-benar dilantik, itu akan mempertegas bahwa pengaruh Jokowi tidak berhenti hanya karena kursi kepresidenan telah beralih. Cawe-cawe Jokowi tampaknya berlanjut, apalagi setelah penetapan Gibran sebagai calon wakil presiden, yang secara politis dinilai sebagai langkah untuk memperpanjang kekuatan dinasti politik Jokowi.












