Senin 21 Februari 2005 sekitar pukul 02.00 WIB lalu, tiba-tiba terdengar ledakan keras disertai longsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah.
Longsoran sampah itu langsung menyapu dua pemukiman di Kampung Cilimus dan Kampung Pojok. Dua pemukiman yang jaraknya sekitar 1 km dari TPA Leuwigajah tersebut langsung luluh lantak tertimbun sampah. Akibatnya, 157 jiwa tewas.
Gunungan sampah sepanjang 200 meter dan setinggi 60 meter itu diduga goyah karena diguyur hujan deras semalam suntuk.
Termasuk diduga terpicu konsentrasi gas metan dari dalam tumpukan sampah. Hal itu juga yang diduga menyebabkan munculnya suara ledakan.
Setelah peristiwa itu terjadi, daerah di kawasan Bandung Raya praktis tidak lagi memiliki TPA.
Salah satu yang paling terdampak tentunya Kota Bandung. Karena Kota Bandung merupakan daerah yang membuang sampah dengan jumlah terbesar ke TPA Leuwigajah saat itu.












